Appointment Dengan Dentist??!

Bismillah.

Dengan nama Allah tuhan pentadbir langit, bumi dan hati ini.

Here come the story.

Suatu hari saya ke belgaum.Mencari ‘sesuatu’.Dan bertemu akhawat tercinta sudah tentunya.Then at one moment sorang akhawat nie(dental-to-be insyaallah) kata my teeth need restoration.I was like.....teruk sangat ke my gigi????Tapi memang agak chronic gak la actually.She suggested me to see doctor.Dentist to be specific.(dah la dentist!!tempe lak tu.hadui.memang bukan hobi la).Tapi alhamdulillah time tu ada sorang akhawat intern dentist yang memang working in department yang tugasnya adalah menampal-nampal gigi.(i don’t really know the exact name of the department but it seem sound like cons.maaf la dentist-dentist sekalian.saya budak medic so tak tahu sangat terms dental.:P).So that evening i went to see the dentist.(nak cop awal-awal.taknak tempe yang buat.)And she agreed.alhamdulillah.done!(tak payah risau lagi dah.akhawat kot.this-is-seriously-ana-tsiqoh-akhawat).Next morning saya pun pergi dental college.Nasib baik ada akhawat budak dental.sonang kojo.Dah daftar, settled with opd(out patient department),siap dengan scaling(cuci gigi) lagi tuh.Nasib baik sempat pergi cons sebelum lunch break, kalau tak harapan la sebab akhawat tu kena ke opd petang tu.Eksaited sangat time tampal tu sebab ye la akhawat kot yang buat.Rasa tenang.Tak cuak.I even smiling during the treatment.(smile dalam hati je la.karang sengih literally payah pulak akak tu nak tampal gigi.)And the most important part adalah tak sakit!seriously.(ayat penyata ye bukan ayat soal).Satu, sebab itu adalah orang yang kita kenal, yang kita percaya, yang kita yakin, yang kita put our trust in her.Kedua, sebab memang tak sakit.(ok abaikan)

Macam tu jugak if kita nak reflect dengan life kita.Kita akan rasa tenang, bahagia bila mana kita tahu ada yang care pasal kita.And bila they did something yang di luar akal kita ataupun perkara yang akan menyakitkan kita, kita tahu nonetheless adalah untuk kita.So by hook or by crook we won’t taste the pain.And it is really true when the one that we put our trust in is Allah himself.Coz we know He is planning and doing everything in His power for our own good.Indeed.Kita takkan rasa sedih, kecewa, marah etc bilamana ujian tiba.meski sakit yang dirasa, itu tidak lain semata untuk mematangkan kita dan memberikan rasa urgency kepada kita untuk mencari Dia.Sebab MANUSIA memang PELUPA.Selalu lupakan tuhannya disaat gembira dan beria mencari tuhannya di saat duka menghimpit dada.Kerna itu didatangkan ujian demi ujian demi ujian demi ujian demia ujian supaya kita kembali padaNya.Bahkan Dia sendiri memberi ruang kepada kita untuk berharap padaNya seperti firmanNya;

 Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.....”
Al mukmin 40:60

See!!He is giving us oppurtunity to get what we wish for.Dan...

"Sungguh ajaib dalam urusan orang mukmin! Sesungguhnya setiap urusannya baginya ada kebaikan dan perkara ini tidak berlaku melainkan kepada orang mukmin. Sekiranya dia diberi dengan sesuatu yang menggembirakan lalu dia bersyukur maka kebaikan baginya dan sekiranya apabila dia ditimpa kesusahan lalu dia bersabar maka kebaikan baginya."
(Hadis riwayat Muslim)

This can happen only and only when you put your trust in Allah.Dan untuk yakin, sudah tentu hubungan yang terbina perlu utuh.Our relationship with Him.Sebagaimana saya boleh rasa best dan selesa ketika berjumpa dengan doktor gigi  kerana hubungan erat yang memang dah terbina antara kami, seperti itu juga kita akan berasa selesa dan bahagia dengan apa saja ketentuan dan ujian serta halangan yang kita dapat bilamana hubungan kita dengan pemberi ujian itu utuh,erat, dan kuat. 
Peribahasa baru: tak lapuk dek ujian tak lekang dek cobaan.

Hati akan tenang bila kita tahu dan yakin yang Dia telah rancang hidup kita sebaiknya.Kerna itu belajarlah untuk redha dengan ketentuanNya.Jom sama-sama!

Wallahua’lam.
Moga Allah redha.



20 Nov 2013, 3:13 pm, BM

Dewasakah sudah?

Bismillah...

Dengan nama Allah yang maha memegang masa..

Allahu Allah...
My last post was in May.Only Allah knows how i miss writing here.Tapi sibuk benar-benar membatasi niat hati yang melonjak-lonjak mahu mencoret sesuatu.Dan alhamdulillah Allah memberi diri ini masa dan kesempatan di pagi-pagi buta nie untuk melepaskan kerinduan yang teramat di halaman blog tercinta.

Alhamdulillah thumma Alhamdulillah thumma Alhamdulillah thumma

Lately, terasa macam diri nie dewasa sangat.Masih lagi berlayar dikotak memori saat-saat riang gembira suka dan duka masa sekolah rendah.juga kenangan-kenangan indah zaman meningkat remaja di sekolah menengah.Waktu tu ingat lagi saya pernah bertanya pada diri, "eh..sempat ke nak ambil spm ek?macam takkan sempat je.". Pastu bila dah selesai spm tertanya pula, "aku nie mesti tak sempat tengok result nie.lama lagi kot nak keluar result". Pastu bila dah keluar result semua dan tengah buat prep kat kolej persediaan, "macam tak sempat rasanya nak fly nie.2 tahun tu lama kot". Dan alhamdulillah Allah bagi kesempatan untuk diri ini lalui semua saat yang terasa macam quite impossible sebab rasa macam lama sangat masa tu nak berlalu.Tuptup dah fly and i'm half way done with my mbbs course.Almost half actually.Bila menoleh kembali kebelakang,terasa masa itu sangat pantas berlalu.Dan umur pun dah 22.

Kata orang, kita akan lebih bertanggungjawab bila mana kita memegang tanggungjawab.And it's true indeed.Bila diri sendiri merasainya,merasai yang sangat banyak tanggungjawab yang terpikul samaada yang dipilih untuk dipikul atau 'terpikul' atas sebab-sebab tertentu but thing for sure adalah Allah had choose them all for me.The best,no doubt.Dan tanggungjawab itu benar mendewasakan diri ini.mengajar diri ini untuk berfikir secara kreatif dan kritis dalam menjalani kehidupan yang semakin mencabar nie.Dan ia benar-benar mendewasakan.Sebab tu saya rasa dewasa.Zaman remaja itu cuma sekali, mengapa ingin dibazirkan dengan sesuatu yang tidak mampu mendekatkan diri kepadaNya?Thing worth to be ponder.

But above all, hanya Allah yang tahu betapa diri ini sangat berhajat untuk benar dewasa dalam DnT.It ain't easy.But never impossible.Dan untuk itu pengalaman takkan pernah mengecewakan bilamana kita benar ingin 'masak' dan 'matang' dalam jalan ini.Ya pengalaman itu..........takkan mengecewakan.takkan pernah mengecewakan.dan saya dewasa dengannya..

Bertatih atas jalan ini terkadang menimbulkan rasa cemburu pada mereka-mereka yang telah lama berlari berkejar-kejaran menyambut seruan sang Ilahi.Tidak dinafikan setiap dari kita punya waktu 'masak' dan 'ranum' yang tersendiri untuk benar-benar dewasa dalam jalan tarbiyah.Tapi terkadang rasa, "lambat beno la haa nak masak!".Namun ketahuilah Allah telah pun menetapkan masanya untuk kita masak dan akhirnya bersama-sama lejen-lejen DnT yang lain.Cuma kita lah yang perlu melapangkan hati selapang-lapangnya agar kita mampu menerima segala tarbiyah direct dariNya.Kerna Allah adalah sebaik-baik pendidik.Our murabbi murabbiah might not be with us all the time but Allah is always there for us.Dan tiada yang lebih berharga selain mendapat sentuhan secara langsung dari Allah.Sentuhan cinta dari sang pemilik cinta.Dan sentuhan itu terasa membahagiakan bilamana hati kita cukup lapang untuk menerimanya dan jiwa kita cukup rindu untuk menemuiNya.

Selalu..sentuhan itu terasa menyakitkan, namun itulah yang mendewasakan kita.Dia lebih tahu cara untuk mematangkan kita dalam perjalanan kita menujuNya.Maka untuk itu duhai ikhwah akhawatku, berlapang dada lah dengan Tuhanmu.Terimalah segala butir mutiara tarbiyah yang dikirimkanNya dengan penuh rasa cinta biarpun terkadang perit itu terasa.

"Kerna DnT telah ku pilih, lalu ia setia ku kasih"-ukhti.


wallahua'lam..

29 Oct 2013, 2:40 am, BM

p/s:bila dah umur meningkat dewasa, mulalah soalan-soalan pelik muncul dari bicara orang-orang tua.sabo je la ye orang-orang tua! =)


Sempat Tak Ek?


Bismillah..

Segala sembah sujud hanya pada tuhan yang mengurniakan kita perasaan sebagai hambaNya..

Terfeeling sekejap.hmm....

Merenung ke arah kalender di desktop lappy.hari ini hari jumaat 3 May 2013.dalam seminggu nie kalau ada masa senggang sementara nak tunggu makan,solat, atau waktu senggang yang lain mesti hati terlonjak-lonjak nak baca sebuah novel nie.novel yang saya kira sangat menyentuh hati dari sudut amal tarbawi sendiri.dari sudut tazkiyatul nafs diri sendiri.and specifically bout ramadhan.or in hindi it’s called as ramzan.kalau ada sesiapa yang pernah baca “Contengan Jalanan” coretan Hlovate,patis mengerti apa yang saya maksudkan dengan amal tarbawi yang khusus tentang ramadhan.

Actually dah pernah baca novel tu tapi gatal nak baca sekali lagi sebab.........ia sangat menyentuh hati.terasa sangat pada phrase ‘the man who decided to change on the 12th hour dies on the 11th’ bila baca cerita tu.hari nie 3 May 2013.lagi 2 bulan beberapa hari lagi ramadhan akan menjengah.atau lebih tepat insyaallah lagi 67 hari lagi kita akan mula berpuasa.di facebook sendiri sudah ada page dan teman-teman yang post countdown bermulanya ramadhan.terasa ramadhan itu makin menghampiri.jujurnya sangat cemburu pada 2 watak utama dalam CT.bukan mudah untuk merasai roh ramadhan itu.ditambah pula dengan mindset umat islam di malaysia sekarang yang ramdhan itu diertikan dengan bazar ramadhan,lagu raya,shopping raya,etc.malah 1 ramadhan pun silap haribulan dah boleh dengar lagu raya.puasa sekadar menahan lapar dan dahaga.fullstop.

Allah.bila pikir balik rasa rindu sangat dengan suasana ramadhan di sekolah dulu.tapi itu dulu.suasana tarbawi itu sedikit sebanyak mendidik diri ini untuk lebih menghayati makna ramadhan.benarlah, “maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”.segalanya atas ketetapan Ilahi.tertulis di Luh Mahfuz sejak azali.berbagai nikmat dari tuhanku yang takkan pernah dapat kuhitung.dan nikmat yang terbesar itu.yakni nikmat iman dan islam dan nikmat kefahaman itu takkan pernah mampu untuk ku balas melainkan dengan mengucapkan syukur ilallah.

Dan hari ini 3 May 2013 saya terfikir.apakah saya akan melalui madrasah ramadhan akan datang ini dengan jayanya hingga mampu  menggenggam segulung ijazah untuk digunakan pada masa akan datang sebelum tibanya next ramadhan?atau ramadhan itu akan berlalu begitu saja tanpa sempat untuk dikutip segala mutiara hikmah didalamnya untuk dijual di kemudian hari?dan sudah yang paling mengzreeeeet hati adalah apakah saya masih punya kesempatan untuk melalui ramadhan kali ini?(mata masuk habuk).betul.ntah kenapa.sejak kali pertama terlihat post seorang teman di laman facebook lebih kurang dua,tiga minggu yang lalu, hati ini pada awalnya terdetik,’huish!awal beno la countdownnya.’namun sejenak saya terfikir,’hmm..dah tak lama sebenarnya.’jujurnya,risau sangat bila mengenangkan countdown nie.takut.bimbang andai tak lulus dengan cemerlang.sebab itulah bekalan diri untuk menempuh 11 bulan yang mendatang setelah tamatnya ramadhan nanti.

Jadi teringat pada solat terawih pada ramadhan sebelumnya.alhamdulillah Allah izinkan diri ini berpuasa di tanah air sebulan.terasa roh ramadhan menerpa saat berterawih di masjid bersama orang-orang kampung dan taman.tapi bila menatapi kalender study rasa kecewa pun ada jugak.macam waktu 1st year dulu.sebulan berpuasa di permusafiran(taklah musafir sangat.nie kira permastautinan la.eh.)kat sini perempuan tak boleh masuk masjid.of course atas sebab-sebab tertentu yang memang tak dapat dielakkan.faktor keselamatan diambil kira.tak tahu la dapat feel tak dengan solat terawih.(tapi insyaallah akan ada je solat terawih berjemaah).ditambah pula musim peperiksaan tatkala puasa.ntahla dapat gunakan ramadhan semaksima mungkin ataupun tak.(mata masuk debu pulak).kena consider semua benda.dari rutin harian,rutin tambahan bila ramadhan,rutin bila exam.serius cemburu kalau ada yang tengah bercuti time puasa nanti.tapi kena yakin yang itulah yang terbaik yang Allah nak bagi.sebab kalau tengah-tengah ramadhan bercuti mungkin ramadhan itu hanya akan diisi dengan berdengkur di siang hari, di tengah hari, dan di malam hari.na’uzubillah.satu perkara yang tercome across my mind ; banyaknya tanggungjawab akan menjadikan kita lebih bertanggungjawab. Ya! Really feel it.dapat rasa sungguh-sungguh bila terjebak dalam dnt.mungki kesibukan dengan rutin seharian akan lebih kuat mengembalikan perasaan sebagai hamba.(nanti penat-penat boleh gi mengadu kat Allah.nanti rasa tak mampu boleh gi cite kat Allah.nanti rasa hilang mood boleh gi cari Allah.oh,so sweeeeeeet.dis is oseeeeeem!)insyaallah.insyaallah.harapnya macam tu lah.na’uzubillah, moga tak futur di pertengahan jalan.

Saya di sini nak menyeru diri sendiri terutamanya dan teman-teman untuk kita merelek diri sendiri.apakah ramadhan akan datang akan menjadi seperti tahun-tahun yang lalu, atau lebih teruk, atau lebih terbaek?jom tepuk dada kuat-kuat tanya iman kat dalam tu yang mana satu yang menjadi pilihan.zahirnya nampak macam sangat awalkan untuk post pasal ramadhan?tapi ketahuilah andai kalian merasai apa yang saya rasai, kalian takkan pernah mengatakan ianya terlalu awal.(a bit emotional.i guess).

'the man who decided to change on the 12th hour dies on the 11th.'harap dapat sedar at least on 10th hour.:)

nah!hadiah!
bagi naik sket semangat untuk sambut ramadhan akan datang.insyaallah.



Doa yang selalu kekasih hati baca.

“Ya Allah, berkahilah kami pada bulan rejab dan sya’ban dan sampaikan kami pada bulan ramadhan”
(hadis riwayat Ahmad dan Tabrani)

Amin ya Rabb.insyaallah..

Jom transform reramai!

Ini kalilah.eh.
tak sabar~

RAMADHAN
Mode:ACTIVATED.


Wallahua’lam.

3 May 2013, 10:01 am, BM

Ini kalilah!eh.

Bismillah..

Segala sembah sujud hanya pada tuhan pemerintah di atas segala pemerintah..

Debaran makin terasa.

Meski jaraknya beribu batu namun semangat itu kulihat mampu menggegarkan.

Terasa terkilan sebab lupa nak mendaftar(nampak beno tak up-to-date ngan keadaan kat tanah air).tapi insyaallah mungkin belum masanya.kena yakin dengan Allah sebab Dialah yang menyusun kesemuanya.

Saya bukanlah orang yang arif tentang dunia politik malaysia bahkan sewaktu ‘zaman jahiliyah’ dulu saya pernah membenci politik negara kerna saya merasakan dunia politik waktu itu sungguh tak adil dan ‘banyak kekotorannya’. Namun dakwah dan tarbiyah mengajar saya politik itu adalah sebagian daripada urusan agama.andai dipisahkan politik dan agama maka mana mungkin negara Islam pertama Madinah wujud dengan Rasulullah sebagai ketuanya.menelusuri sirah, mengimbau sejarah.saat islam menjadi ustaz kepada alam.saat gemilang itu akan kembali menjadi milik kita suatu hari nanti insyaallah.jadi teringat saya pada maratib amal yang dihighlight oleh imam as syahid Hasan al Banna.masih ingatkah kita?

Bukan mudah untuk membina sebuah kerajaan islam.apatah lagi membawa islam menjadi rujukan pada seluruh umat manusia di dunia ini.nampaknya sangat mustahil namun tiada yang mustahil dengan izinNya.Cuma apakah kita ingin menjadi batu-bata yang tersusun kemas membina teras untuk menaikkan islam atau kita sekadar ingin berada di pinggiran menyaksikan tanpa menghulurkan tangan membantu meringankan?-tepuk dada tanya iman-

Ya saya sedar atas kekhilafan diri yang terlupa umur semakin berganjak yang membawa kepada tanggungjawab yang semakin menggunung which is salah satunya adalah mengundi(terlepas nak merasa mengundi pos)tapi takpe insyaallah panjang umur akan saya tunaikan tanggungjawab pada negara. Suatu ketika dulu, saya pernah mengasingkan agama dan politik.in fact saya sangat tak suka bila sebut pasal politik nie.rasa sakit hati pun ada.tapi as life go on dan bila saya membesar dengan dnt i realize 1 thing.”kita perlu meng-agamakan politik bukan mempolitikkan agama”.i don’t remember from whom i got the quotation but it really hit me.makin hari makin terasa tanggungjawab pada negara.siapa lagi yang bakal memegang tampuk kepimpinan di masa hadapan kalau bukan kita pemuda zaman sekarang??(teringat plak pada lagends zaman2 sejarah islam) Bila baca di muka buku ramai yang menyatakan pendapat mereka tentang politik negara sekarang.yang sibuk ‘berkempen’ untuk parti pilihan pun ada.tak kurang juga yang saling menjatuhkan, mengutuk, menghina dan bermacam-macam lagi.di youtube apatah lagi.astaghfirullah.bagi saya tiada salah untuk memberikan pendapat, komen cuma biarlah beradab.rasa nak marah pun ada(tapi apa guna lau saya marah sebab orang yang nak dimarah tu bukannya tahu pun yang saya nak marah dia)tapi saya lagi rasa sedih dengan keadaan tersebut.menampakkan betapa kita memang memisahkan agama dari kehidupan seharian kita.it indicates that kerja kita as da’ie masih banyak.oh mungkin saya boleh katakan makin bertambah banyak.Allah.Allah.ampunkan kami ya Allah atas kekurangan dan ketidak seriusan kami dalam bekerja untuk islam.

“Aku telah hidup di bawah bayangan al-Qur’an dan di sana aku melihat jahiliyah berkecamuk di muka bumi ini dan aku melihat minat dan cita-cita penduduk-penduduk dunia ini amat kecil dan kerdil, aku melihat pemuja-pemuja jahiliyah itu berbangga-bangga dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, iaitu ilmu pengetahuan kanak-kanak, kefahaman dan pemikiran kanak-kanak, minat dan cita-cita kanak-kanak sama seperti pandangan seorang tua kepada mainan kanak-kanak, percubaan kanak-kanak dan keteloran lidah kanak-kanak. Aku merasa kaget dan hairan mengapa manusia jadi begini, mengapa mereka jatuh ke dalam lumpur yang kotor dan penuh penyakit ini? Mengapa mereka tidak mendengar seruan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar, iaitu seruan yang dapat meluhur, memberkati dan membersihkan usia seorang?”

masih ingat kata-kata ini?as syahid Syed Qutb pernah menulis dalam muqaddimah zilal.betullah kata as syahid.bila ingin dikaitkan dengan situasi sekarang sangat tepat sekali kata-kata as syahid dengan kita.berbangga-bangga dengan ilmu yang sedikit sedang tiada yang lebih penting selain meletakkan islam di kedudukan teratas mengatasi segalanya.kerna bila iman yang memandu anggota, saya teramat yakin dan percaya takkan terbit walau sekelumit kata nista dari bibir kita.malah segala persaingan akan menjadi lebih sihat dan yang paling penting persaingan ini menjadi tempat berlabuhnya redha Allah.(baru dapat pahala time berkempen dan mengundi.eh.)Allah subhanallah.mesti sangat best bilamana semua kita mampu untuk bersaing menuju ke arah politik yang bersih dan matang.tanpa dicemari dengan caci maki, fitnah-menfitnah dan hina-menghina.bahkan menjadi tanggungjawab setiap antara kita untuk mendoakan yang terbaik untuk negara kita.seperti yang disebut oleh ISHAB tentang patriotisme dan nasionalisme dalam himpunan risalah al banna-dakwatunna.(boleh search kalau nak tahu lebih)

Aku punya rasa kasihan.
Menyaksikan huru-hara di tanah airku.
Apakah salah perasaan itu?

Aku punya rasa marah.
Membaca komen salah menyalah, fitnah menfitnah.
Apakah salah perasaan itu?

Aku punya rasa sedih.
Menyaksikan ada antara kita seolah mengenepikan islam dalam kehidupan.
Apakah salah perasaan itu?

Aku punya impian.
Melihat tanah airku disirami nur islam.
Apakah salah aku bermimpi?

Aku punya hajat.
Ingin menjadikan tanah airku pusat penyebaran cahaya islam.
Apakah berdosa aku berhajat?

Aku punya mimpi.
Agar suatu hari nanti islam akan menerangi segenap ceruk di bumi Allah ini.
Agar nanti tiada lagi kebatilan memerintah.
Agar nanti islam akan tertegak.
Agar nanti aku dapat berlindung di bawah naungan redha Allah meski jauh mana aku melangkah.

Pesanan untuk mereka yang dipilih oleh Allah untuk menentukan siapakah yang bakal memegang tampuk pemerintahan yakni mengundi(dengan izinNya)>undilah yang terbaik untuk islam kerna kelak kau akan ditanya di mahsyar nanti.kau akan diminta pertanggungjawaban atas undianmu.

Buat mereka yang bakal dipilih untuk memimpin>tunaikan hak rakyat yang kau janjikan.kerna kelak di mahsyar kau akan ditanya apakah amanah itu kau laksanakan dengan sebaiknya dan apakah islam itu tertegak saat kau memerintah?

Jom tembak doa banyak-banyak agar negara kita dipimpin oleh mereka yang meletakkan islam mengatasi segalanya dalam urusan seharian mereka.insyallah.amin ya rabb.

Wallahua’lam.

24 April 2013, 4:02 pg, BM

berukhuwah sampai sana:)

bismillah..

segala sembah sujud hanya pada Allah tuhan yang maha mengabulkan permintaan hambaNya..

ia mengambil masa cuti saya,
ia menghabiskan duit saya,
ia menyerap tenaga saya,
semata-mata untuk lebih menghayati apakah itu "berukhuwah kerana Allah" yang dicanang-canangkan selama ini.
ya!it took everything from me just for that!
but honestly speaking i never ever regret of losing those things coz i know Allah had given me so many things so that i could be more close to Him.so why don't i sacrifice them in order to gain ridhallah.

alhamdulillah..thumma alhamdulillah..thumma alhamdulillah..

dalam keberatan aku membuat keputusan..
yang akhirnya tidak kutahu apakah manis ataupun duka yang bakal menyapa..
tanpa hati yang teguh aku melangkah..
masih dengan seribu satu kemusykilan..
terperangkap dalam kotak fikiran sendiri..
sepanjang perjalanan aku sekadar melayan..
melayan hati yang tidak kutahu apakah persoalannya..
sekadar memandang kosong langit itu sambil ditemani sinar bulan dan bintang..
sungguh saat itu aku masih bingung apakah benar hala tujuku saat itu..
terlintas di hatiku sesuatu..
tiada guna perjalanan ini andai bukan redhaNya yang kucari..
saatt itu, bemula perjalananku dengan niat yang baru..
semata untuk memburu redhaNya..biiznillah
lumrah insani adakala aku terlupa di manakah ku sisipkan niatku tadi..
tatkala berjumpa dengannya aku digelisahkan dengan perkabaran yang belum ku tahu apakah isinya..
berandai dan hanya mengagak..
saat kutahu terkedu sebentar..
meski niatku bukan sekadar untuk berjumpa bercipiki cipika dan bercurhat bersama namun terkesan di hati ini..
saat ku pergi padanya dia terpaksa pergi meninggalkan aku..
semalaman aku cuma berkata bila ditanya..
namun terhibur hati ini tatkala menyedari masih ramai disisi biarpun dia pergi..
aku berfikir dan berfikir..
mengapa harus aku begini?
dengan izinNya aku berjumpa semula dengan 'nota' niatku yang ku hilangkan tadi..
'perjalananmencarituhan'
mengapa mesti bersedih?
bilamana dia mengembara mencari tuhannya..
begitu juga aku yang mengembara mencari tuhanku..
seharusnya aku tidak sedih..
seharusnya aku tidak terkilan..
dan seharusnya aku bangga punya teman sepertinya..
mendahulukan Allah dan rasul dalam setiap perkara meski terpaksa mengorbankan jiwa dan raga..

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ اْلإِيْمَـانِ: أَنْ يَكُوْنَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يَلْقَى فِى النَّـارِ.
(رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمٌ وَغَيْرُهُمَا)
Sabda Rasulullah SAW.: "Tiga perkara yang barangsiapa terdapat (ketiga-tiga perkara itu) padanya nescaya dia memperolehi kemanisan iman (iaitu) Allah dan Rasul-Nya adalah lebih dia cintai daripada selainnya (Allah dan Rasul), dan dia mencintai seseorang semata-mata kerana Allah, dan dia benci untuk kembali kepada kekufuran (maksiat) sebagaimana dia benci dilemparkan ke dalam api".
(Hadis Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dan lain-lain)


ya aku bangga!
dan aku sedikit pun tidak merasa kehilangan..
kerna biarpun kau tiada ku tahu kau akan selalu mendoakanku..
kerna biarpun kau tiada aku tahu tuhan kita akan menjaga kita..
buktinya aku redha dengan pemergianmu.dan aku tahu kau juga redha dengan qada dan qadarNya membawamu jauh dariku saat itu..
kerna kita punya cita-cita agung..
tidak sekadar berjanji untuk bertemu di dunia..
malah kita berjanji untuk duduk di atas dipan-dipan syurga sambil berbicara gembira melepaskan rindu di dada bersaksikan para rasul di sekeliling kita sambil menikmati sungai madu dan susu yang tiada bandingnya..
aku merindui saat itu meski belum pernah ketemu..
kerna itu aku redha dengan ketentuan Ilahi yang membawa kita bertemu dan berpisah keranaNya..
jujurnya aku tidak terkilan walau sedikit..
kerna disebalik pengorbanan itu, aku makin mengenali apakah itu ukhuwah fillah..:)
ku mencintaimu untuk bersama denganmu di syurga kelak..


uhibbuki fillah sis~


Allah..aku belajar meredhaiMu maka redhailah aku..

wallahua'lam.

2 April 2013, 1:57 pg, BM

Nak Duk Sembang Ngan Nabi Tak?

bismillah..

segala sembah sujud hanya pada Allah pemberi nikmat terbesar dalam hidup hamba-hambaNya..

selawat dan salam khusus buat nabi, kekasih hati tercinta..
biar pun tak pernah bersua..sudikan menanti kami di sana..

dah seribu tahun lebih nabi pergi..
dah lama sangat..
tapi bagi mereka yang mencintai baginda..
masih terasa lagi lembut belai nabi bila kita mengadu susah..
masih terasa lagi pujukan penaik semangat bila kita jatuh rebah..
andai aku bisa hidup bersamamu ya Rasulullah..

dulu pernah terfikir..
kenapa aku tak hidup waktu zaman nabi ek?
mesti lagi best!
dapat duduk sembang-sembang ngan nabi..
dapat sharing-sharing qodhoya ngan nabi..
dapat berpenat lelah berjuang ngan nabi..
yang paling best..
dapat usrah ngan nabi!
terbaek!
dapat didikan langsung dari nabi..
dapat jadi sahabat nabi..
dapat share problem ngan nabi..
banyak lah...
kenapa ek aku tak ditaqdirkan untuk lahir di zaman nabi?
kalau aku hidup zaman nabi mesti aku tak kena hadapi masalah macam yang umat sekarang hadapi..
cemburu dengan sahabat sahabiah yang dapat berjuang bersama-sama nabi..

tapi aku tahu..
dan aku sedar..
seandainya aku hidup di zaman nabi..
mungkin aku antara mereka yang membuat fitnah terhadap islam..
mungkin aku antara mereka yang menjadi penentang tegar dakwah  nabi..
mungkin aku antara mereka musuh ketat nabi..
mungkin aku antara mereka yang tega mencederakan nabi..
mungkin aku antara mereka yang memporak perandakan barisan muslimin..
mungkin aku antara yang merancang untuk membunuh nabi!!
nauzubillah!
nauzubillah!
nauzubillah!

bila terfikir sebegitu..
aku bersyukur dengan apa yang aku punya sekarang..
nikmat IMAN dan ISLAM yang Alah beri takkan mampu untuk ku balas..
tak terdaya untuk dibalas meski seluruh hidupku,usiaku dan masaku aku habiskan dengan mengucapkan syukur padaMu..takkan dapat..dan takkan pernah dapat..

tadi terbaca satu post sorang akhawat..
lalu mindaku cuba membayangkan situasi tersebut..
kerna aku tidak pernah mengalaminya..
kerna itu aku cuma mampu untuk membayangkan..

~Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu,Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian, iaitu Al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku,bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk syurga bersama-sama aku”.

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua”, keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Pada saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh Kekasih Allah dan Penghulu Dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ’Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat Kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. 

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya ’Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku’, ”peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu”, bisik Rasulullah s.a.w ke telinga Ali. Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii,ummatiii" "Umatku, umatku, umatku" 
Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. 

air mata mengalir laju..

(tapi kena tahan sebab nanti semua orang akan hairan kenapa tetiba nangis bila baca phone.)

semua pernah dengar cerita nie..
malah saya yakin semua orang tahu cerita nie..
so saya taknak highlight kan pasal cerita nie..
cuma nak semua orang especially saya untuk berfikir kembali apa yang telah kita lakukan untuk menunjukkan rasa cinta kita pada baginda Rasulullah..
setakat asyik nak berbalah nak menangkan diri pasal poligami..tak payah lah~~

banyak yang nabi dah buat so that islam sampai pada kita hari ini..
kalau tak kerna nabi rela dihina dicaci ketika menyampaikan islam..
belum tentu lagi kita islam pada hari ini..
kalau bukan kerna nabi bersabar menghadapi kerenah mereka sewaktu menyampaikan kebenaran di Thaif..
belum tentu lagi kita islam pada hari ini..
kalau bukan kerana nabi rela menanggung bebanan dakwah yang maha berat ini..
belum tentu lagi kita kita islam pada hari ini..
kalau bukan kerna nabi sanggup berlapar berdahaga tatkala bersedia untuk menghadapi tentera ahzab..
belum tentu lagi kita islam pada hari ini..
kalau bukan kerana nabi sayang kan kita..
belum tentu lagi kita islam pada hari ini..
maka bersyukurlah!

baginda tidak pernah mengenali kita..
tapi semua diperbuat untuk kita..
kita yang kenal nabi..takkan taknak buat pape untuk nabi?
ye nabi memang tak perlukan kita..
in fact islam pun tak perlukan kita untuk kembali menjadi ustaz kepada alam..
tapi kita lah yang sebenarnya memerlukan dakwah itu..
kita lah yang sebenarnya yang perlu mendambakan kerja-kerja dakwah..
kerna Allah bisa saja menggantikan kita dengan umat yang lebih baik..yang lebih beriman..dan yang lebih mensyukuri nikmatNya..yang lebih all out dalam menyampaikan islam..
tapi Dia memberikan kita peluang untuk mengumpul kupon-kopun yang mana di akhirat nanti kita mampu untuk me redeem kupon tersebut dengan syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
Allah..tak sabar sangat nak tengok syurga tu..
tak sabar sangat nak sentuh sungai-sungai yang mengalir..
dan yang paling tak menyabarkan adalah untuk duduk di sebelah nabi dan bercerita tentang kerja-kerja kita dalam menyambung perjuangan nabi yakni SUNNAH terbesar nabi selama nabi menyampaikan islam..

tapi...
kalau tak buat SUNNAH nabi tu camne nak borak-borak ngan nabi pasal tu???

tepuk dada tanya iman..
-tersedak-

24 Jan 2013, 4:30pm, BM