Bismillah.
Dengan nama Allah Yang Mengajar manusia.
Here comes my last posting as intern.OBG.(Obstetrics & Gynaecology). Pengalaman dan cerita dari interns yang finished their posting in
department nie memang sedikit sebanyak mempengaruhi mindsetku .( drama tak??haha)
Especially bila yang diceritakan kebanyakannya adalah ‘ ketidak-best an’ when
posted there. Haha. Aku memang literally keep reminding myself and my
co-interns untuk stay positive despite cerita-cerita tak berapa nak best yang
selalu muncul.
Ok.done with intro.here comes the story.
Pepagi sebelum pergi ward atau OPD(out-patient department),
interns are supposed to go to the department and settle kan all the fake
files.Sepatutnya tak perlu pun ikut ward round sebab bak kata semua interns
sebelum nie, HOD memang tak nak tengok interns kat dalam ward especially during
his round.so bebudak ward biasanya akan datang kerja after ward round finish.
But there was one day HOD suruh interns follow his round.We all were
like......”What????”. we left the files works and rushed to the ward and
literally joined the round.There were only 2 of us, out of 4. Nak dijadikan
cerita there was 1 patient with history of hysterectomy(removal of uterus) done
i think few days ago. After attended the patient, sir looked at me and asked,
“ When do we remove
LSCS(lower segment caeserian section) or hysterectomy’s suture?”
And i was like......cepat ingat bila kakngah remove suture
LSCS dia!(my sis done lscs for her previous pregnancy).tapi end up tak ingat
pun.
“ err...after 2 weeks??”more like a question compare to an
answer.sambil pandang PG.
Then he replied..
“ Good! How long you’ve been posted here?”
Aku dengan rasa yakin tak yakin dengan the so-called
‘pujian’ pun jawablah, “ Almost 2 weeks, sir.”
“ Almost 2 weeks and you don’t know when we remove the
suture?”
Ok. Time tu aku tahu yang ' good’ he said just now was just
sarcasm.oh god!(facepalm).
And he started membebel pasal intern tak tahu bila kita
remove suture,bila kita discharge patient, korang tak belajar pape waktu
internship, intern patut belajar withdraw blood, buat suture, remove suture
etc2.
Aku menjawab mempertahankan diri.”I did all that,sir. But
not in this posting.”
Then he like..”Not in this posting?ok”. Pastu he continued
with the round sambil terangkan things kat PG student dia, sambil dia pandang
kitorang berdua.Dalam hati aku dah membebal dah.haha.typical reaction bila kena
bashed dengan cikgu.haha.It becomes a habit dah though i know it’s not good.(my
bad~)
Then aku berazam nak tanya my PGs lah bila diorang remove
the suture tu.After that i went to ward to finish some register there,
otherwise nanti kena marah pulak.had to fill the discharge dates and diagnosis
for the discharged patients for obs cases.We’ve been doing that since 1st day
of posting and we did that blindly just to finish it.and that day tergerak hati
nak tengok the doctor’s order for 1 patient of LSCS.
‘7 POD(Post operative Day)
- Suture removed.
- Bla bla bla’
Then i was like...
“ Mengapa aku tak pernah check orders selama nie? Mengapakah???”
Then i realized that bila kita buat sesuatu yang pada kita
simple,tak bererti buat kita, kita tend to buat sekadar nak siapkan, buat sekadar nak puaskan hati
orang lain, seperti melepaskan batuk di tangga tanpa sedar setiap apa yang kita
lakukan sebenarnya membina sesuatu dalam diri kita dan memberi kesan pada
manusia sekeliling.
Like what happened to me. I thought that the register
filling work won’t give me anything, won’t teach me anything, but actually it
does.Cuma diri sendiri tak pernah mencari. After all it’s actually depends on
us how we see things, how we percieve things and we going to make it beneficial
to us.
“ Dan
mengapa tidak ada ( penduduk ) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu
bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka ( kaum Yunus itu ), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan
dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang
tertentu.”
(Surah
Yunus 10:98)
Sekadar tadabbur diri semasa last usrah.
Sebuah kisah istimewa yang terpatri dalam
al-quran.
Tentang satu kaum yang menolak seruan nabi
yang diutus Allah pada mereka, lantas dijanjikan Tuhan untuk diazab kerana
kekafiran mereka, hingga sang nabi berputus asa untuk terus diuji sedemikian
rupa dan akhirnya membawa diri walau belum sampai masa.sepanjang pemergian sang
nabi yang berputus asa, mereka kembali memikirkan tentang seruan keimanan
tersebut dan akhirnya memilih jalan tauhid sebagai pegangan hidup hingga dengan
itu Allah menarik semula janjiNya untuk mengazab kaum tersebut seperti
termaktub dalam surah Yunus ayat 98 yang menyatakan bahawa keimanan kaum nabi
Yunus akhirnya memberi manfaat besar kepada mereka kerna nikmat apa lagi yang
kita umat yang berdosa ini ingin dambakan dari Tuhan yang maha perkasa selain
diselamatkan dari azab dan siksa serta kemurkaanNya.Ternyata keimanan mereka
benar menyelamatkan mereka.
Lantas,
Bagaimana pula dengan keimanan kita?
Saat kita memandang remeh pada setiap
amal-amal kita kerna merasakan itu tidak akan membuahkan apa-apa, tidak akan
membantu meninggikan tingkat keimanan kita, sedang amal itu ternyata sebenarnya
mampu memberi impak yang sangat besar pada kehidupan kita, pada tingkat iman
kita meski amal itu cuma picisan pada pandangan kita.
Setiap amal kebaikan biarpun sebesar zarah
sebenarnya menjemput redha Allah pada kita. Kerna itu, biarpun terpaksa
bermujahadah untuk amal yang sedikit, jangan pernah malu dan
menyia-nyiakannya.Mungkin itu tiket yang Allah bagi untuk merebut naungan di
hari yang tiada lagi naungan selain naunganNya.
Apa kita tidak mahu amal kita menghasilkan
iman yang akhirnya bermanfaat pada kita?
Tepuk dada tanya iman.
Wallahua'lam.
4 December 2016, 11:55 am, BM
(Ps: seminggu dah aku tulis, baru dapat post hari nie.