Bismillah.
Dengan nama Allah yang Maha Mengatur Urusan HambaNya.
Masih ingatkah kita tentang Jalut dan Talut?Sebuah kisah yang disebut dalam kitab suci Al-Quran.
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.
(2:246)
Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
(2:247)
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
(2:248)
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
(2:249)
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir".
(2:250)
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
(2:251)
Itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
(2:252)
Ringkasan cerita:
Sekelompok manusia yang meminta pada Nabinya
untuk dikurniakan seorang pemimpin yang akan memandu mereka dalam menentang
musuh-musuh durjana.Seruan tiba tapi mereka “berpaling” kecuali sebahagian
kecil.
Dan raja pun dipilih oleh sang nabi, Talut namanya.Namun
tatkala diangkat seorang raja, nyata itu ujian ketaatan yang kedua buat mereka.Tertanya-tanya,
dalam kebanyakan orang-orang kenapa dia yang tak punya harta yang dipilih dan
diangkat sebagai ketua?
Saat medan jihad memanggil para pejuang agama, pesan oleh
sang raja,”Tuhan akan menguji kamu dengan sebuah sungai.Sesiapa yang
meminumnya, bukanlah daripada pengikutku dan sesiapa yang tidak meminumnya maka
dia adalah pengikutku kecuali menceduk seceduk dengan tangannya.” Meski telah
diberi peringatan masih ramai yang kalah kecuali sebahagian kecil.Perjalanan
diteruskan dengan menyeberangi sungai tersebut.Dan mereka yang telah ‘kalah’
langsung menyerah, yang punya keyakinan akan bertemu Tuhan lantang melaungkan,
“Betapa banyak kelompok yang kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin
Allah!”
Epiloque of the battle:Akhirnya,Daud sang nabi membunuh Jalut si durjana dan dikurniakan kerajaan,hikmah dan diajariNya apa yang dikehendakiNya
kepada Nabi Allah Daud as.
Sedikit tadabbur berkisar drama insan yang terlakar dalam
sejarah ummat.
Bani Israel seperti cerita di atas diuji dengan 3 ujian
besar.
1. Seruan jihad
2. Pemilihan sang raja yang tidak berharta
3. Air sungai(rezeki)
Pada hakikatnya, kita insan
takkan pernah lari dari ujian Allah.Kita juga diuji dengan yang serupa seperti bani
israel dalam kisah tersebut.Seruan jihad pada kita tak pernah putus. Mungkin belum
masa dipanggil untuk berjihad dengan pedang dan senjata namun jihad dengan
pena, jihad dengan tenaga dan fikiran serta jihad melawan nafsu terutamanya tak
pernah berhenti menyeru kita. Seperti juga ujian pemilihan sang raja yang tidak
disukai oleh rakyat.Kita takkan pernah mampu memiliki semua yang kita inginkan
sebaliknya tuhan menentukan dan mentaqdirkan semua yang terbaik dan tepat untuk
ketika dan saat yang bersesuaian.Dan ujian itu untuk Allah lihat sejauh mana
kita menerima dan menjalani qadha dan qadarNya itu dengan redha dan yakin.Dan
terakhirnya, ujian rezeki.Terlalu terang dan jelas untuk diperkatakan :D
Dalam apa jua keadaan dan zaman,
ujian akan datang pada kita silih berganti.Tinggal kita mampu melepasinya atau
tertinggal sebagai orang yang terus kalah.Kalah dalam perjalanan mencari redha
Tuhan.Na’uzubillah.
Disclaimer:Ayat sedikit berbau poyo.Harap maaf.
Wallahua’lam.
4:25 pm, 25 Julai 2017, Tanah Air.