7 POD

Bismillah.

Dengan nama Allah Yang Mengajar manusia.

Here comes my last posting as intern.OBG.(Obstetrics & Gynaecology). Pengalaman dan cerita dari interns yang finished their posting in department nie memang sedikit sebanyak mempengaruhi mindsetku .( drama tak??haha) Especially bila yang diceritakan kebanyakannya adalah ‘ ketidak-best an’ when posted there. Haha. Aku memang literally keep reminding myself and my co-interns untuk stay positive despite cerita-cerita tak berapa nak best yang selalu muncul.

Ok.done with intro.here comes the story.

Pepagi sebelum pergi ward atau OPD(out-patient department), interns are supposed to go to the department and settle kan all the fake files.Sepatutnya tak perlu pun ikut ward round sebab bak kata semua interns sebelum nie, HOD memang tak nak tengok interns kat dalam ward especially during his round.so bebudak ward biasanya akan datang kerja after ward round finish. But there was one day HOD suruh interns follow his round.We all were like......”What????”. we left the files works and rushed to the ward and literally joined the round.There were only 2 of us, out of 4. Nak dijadikan cerita there was 1 patient with history of hysterectomy(removal of uterus) done i think few days ago. After attended the patient, sir looked at me and asked,

“ When do we remove LSCS(lower segment caeserian section) or hysterectomy’s suture?”
And i was like......cepat ingat bila kakngah remove suture LSCS dia!(my sis done lscs for her previous pregnancy).tapi end up tak ingat pun.
“ err...after 2 weeks??”more like a question compare to an answer.sambil pandang PG.
Then he replied..
“ Good! How long you’ve been posted here?”
Aku dengan rasa yakin tak yakin dengan the so-called ‘pujian’ pun jawablah, “ Almost 2 weeks, sir.”
“ Almost 2 weeks and you don’t know when we remove the suture?”
Ok. Time tu aku tahu yang ' good’ he said just now was just sarcasm.oh god!(facepalm).
And he started membebel pasal intern tak tahu bila kita remove suture,bila kita discharge patient, korang tak belajar pape waktu internship, intern patut belajar withdraw blood, buat suture, remove suture etc2.
Aku menjawab mempertahankan diri.”I did all that,sir. But not in this posting.”
Then he like..”Not in this posting?ok”. Pastu he continued with the round sambil terangkan things kat PG student dia, sambil dia pandang kitorang berdua.Dalam hati aku dah membebal dah.haha.typical reaction bila kena bashed dengan cikgu.haha.It becomes a habit dah though i know it’s not good.(my bad~)

Then aku berazam nak tanya my PGs lah bila diorang remove the suture tu.After that i went to ward to finish some register there, otherwise nanti kena marah pulak.had to fill the discharge dates and diagnosis for the discharged patients for obs cases.We’ve been doing that since 1st day of posting and we did that blindly just to finish it.and that day tergerak hati nak tengok the doctor’s order for 1 patient of LSCS.
‘7 POD(Post operative Day)
- Suture removed.
- Bla bla bla’
Then i was like...
“ Mengapa aku tak pernah check orders selama nie? Mengapakah???”

Then i realized that bila kita buat sesuatu yang pada kita simple,tak bererti buat kita, kita tend to buat sekadar nak siapkan, buat sekadar nak puaskan hati orang lain, seperti melepaskan batuk di tangga tanpa sedar setiap apa yang kita lakukan sebenarnya membina sesuatu dalam diri kita dan memberi kesan pada manusia sekeliling.

Like what happened to me. I thought that the register filling work won’t give me anything, won’t teach me anything, but actually it does.Cuma diri sendiri tak pernah mencari. After all it’s actually depends on us how we see things, how we percieve things and we going to make it beneficial to us.

“ Dan mengapa tidak ada ( penduduk ) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka ( kaum Yunus itu ), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.”
(Surah Yunus 10:98)

Sekadar tadabbur diri semasa last usrah.

Sebuah kisah istimewa yang terpatri dalam al-quran.
Tentang satu kaum yang menolak seruan nabi yang diutus Allah pada mereka, lantas dijanjikan Tuhan untuk diazab kerana kekafiran mereka, hingga sang nabi berputus asa untuk terus diuji sedemikian rupa dan akhirnya membawa diri walau belum sampai masa.sepanjang pemergian sang nabi yang berputus asa, mereka kembali memikirkan tentang seruan keimanan tersebut dan akhirnya memilih jalan tauhid sebagai pegangan hidup hingga dengan itu Allah menarik semula janjiNya untuk mengazab kaum tersebut seperti termaktub dalam surah Yunus ayat 98 yang menyatakan bahawa keimanan kaum nabi Yunus akhirnya memberi manfaat besar kepada mereka kerna nikmat apa lagi yang kita umat yang berdosa ini ingin dambakan dari Tuhan yang maha perkasa selain diselamatkan dari azab dan siksa serta kemurkaanNya.Ternyata keimanan mereka benar menyelamatkan mereka.

Lantas,
Bagaimana pula dengan keimanan kita?
Saat kita memandang remeh pada setiap amal-amal kita kerna merasakan itu tidak akan membuahkan apa-apa, tidak akan membantu meninggikan tingkat keimanan kita, sedang amal itu ternyata sebenarnya mampu memberi impak yang sangat besar pada kehidupan kita, pada tingkat iman kita meski amal itu cuma picisan pada pandangan kita.
Setiap amal kebaikan biarpun sebesar zarah sebenarnya menjemput redha Allah pada kita. Kerna itu, biarpun terpaksa bermujahadah untuk amal yang sedikit, jangan pernah malu dan menyia-nyiakannya.Mungkin itu tiket yang Allah bagi untuk merebut naungan di hari yang tiada lagi naungan selain naunganNya.


Apa kita tidak mahu amal kita menghasilkan iman yang akhirnya bermanfaat pada kita?

Tepuk dada tanya iman.


Wallahua'lam.

4 December 2016, 11:55 am, BM

(Ps: seminggu dah aku tulis, baru dapat post hari nie.